Source : motivasi-islami.com
Pak Udin adalah seorang petani di sebuah kampung yang cukup jauh dari
kota. Pekerjaan setiap hari, sebagaimana petani lainnya, adalah
mengurus kebun, sawah, dan binatang ternak peliharaanya.
Suatu hari, karena tidak hati-hati, saat sedang mencangkul, kakinya
kena cangkul sehingga terluka cukup parah. Sayangnya, di daerah pak Udin
jangankan Rumah Sakit, dokter atau puskesmas pun jaraknya sangat jauh.
Pak Udin mencoba mengobati sendiri ala kadarnya. Ya, peristiwa kena
cankul seperti ini bukanlah yang pertama kali. Hanya saja ini yang
paling parah.
Sejak kecelakaan itu pak Udin libur dulu mengurus sawah, kebun, dan
ternaknya karena kakinya sangat sakit. Dan semakin hari ternyata tidak
membaik bengkak dan bernanah. Artinya terjadi inveksi pada lukanya. Dia
mencoba mengobatinya sebisa mungkin, tetapi makin parah.
Akhirnya, dia memanggil seorang tabib yang ada di kampung itu. Saat
tabib datang, jelas kaget. Ini hampir terlambat. Harusnya segera diobati
dengan cara yang benar, jangan asal memberi obat saja.
Tabib ini cukup berpengalaman karena sebelumnya sudah ada yang pernah
mengalami kecelakaan yang sama. Akhirnya Tabib memberikan resep yang
harus segera dibuat oleh pak Udin untuk mengobati lukanya.
“Tenang saja pak Udin, kalau segera diobati dengan resep ini, in syaa
Allah akan sembuh.” kata Tabib sambil menuliskan resep obat
tradisional. Dan sang Tabib pun pulang.
Beberapa minggu setelahnya, terdengar kabar kaki pak Udin terpaksa
harus diamputasi. Artinya sudah tidak tertolong lagi kecuali dengan
amputasi.
Tabib pun kaget. Apakah resep dia salah? Dia langsung mengunjungi pak
Udin di rumahnya yang kebetulan sudah pulang dari Rumah Sakit di kota.
“Kenapa pak Udin, koq sampai diamputasi? Bukankah tempo hari sudah
saya kasih resep?” tanya tabib sambil memperhatikan kaki pak Udin yang
masih terbalut perban.
“Betul tabib, tapi saya tidak bisa menjalankan resep dari tabib.” jawab pak Udin.
“Kenapa?”, tanya tabib.
“Alasannya, saya tidak punya salah satu bahan obatnya.” jawab pak Udin.
***
Apakah alasan pak Udin salah? Apakah alasan pak Udin mengada-ngada?
Tidak, mungkin benar pak Udin memang tidak punya salah satu bahan obat
yang dibutuhkan untuk membuat resep.
Namun, terlepas alasan Anda itu benar atau tidak. Terlepas alasan itu
mengada-ngada atau tidak. Jika Anda tidak berusaha mengatasi alasan
yang menghambat Anda, Anda akan TETAP menanggung konsekuensinya.
***
Cerita diatas hanyalah fiktif belaka, sengaja saya karang agar kita
bisa memahami bagaimana ruginya jika kita selalu kalah dengan alasan
sehingga kita tidak berbuat hal yang seharusnya kita lakukan atau
melakukan kebaikan.
Banyak orang yang yang beralasan tidak mau berbisnis dengan alasan
tidak punya modal. Maka tugas Anda selanjutnya adalah berupaya bagaimana
agar bisa mendapatkan modal, bukan diam atau menyerah. Terlepas apakah
Anda benar tidak punya modal atau tidak, Anda tetap saja tidak punya
bisnis, tetap saja tidak punya kran rezeki tambahan.
Bagaimana pun resep sudah Anda miliki, sudah membaca artikel, ebook,
buku, menonton video, mengikuti pelatihan atau workshop, namun akan
percuma jika Anda tidak mempraktekannya. Apa pun alasannya, jika Anda
tidak praktek Anda akan tetap tidak akan merasakan manfaatnya dan
merasakan konsekuensinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar